Sabtu, 15 September 2012

Menjawab Fitnah Faithfreedom


BENARKAN NABI MUHAMMAD SOSOK YANG UMMI


 Mari kita analisis hipotesis-hipotesis ini dan dengan disertai beberapa ilustrasi berdasar keterangan-keterangan yang ada:
  • (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi (an-nabiyy al-ummiyy) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. (QS. 7:157 )
  • Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk." (QS. 7:158 )
  • Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, (QS. 62:2 )
  • Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam." Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. 3:20 )
  • Sahih Bukhari Volume 3, Book 34, Number 335:
    Narrated Ata bin Yasar:
    I met Abdullah bin 'Amr bin Al-'As and asked him, "Tell me about the description of Allah's Apostle which is mentioned in Torah (i.e. Old Testament.") He replied, 'Yes. By Allah, he is described in Torah with some of the qualities attributed to him in the Quran as follows: "O Prophet ! We have sent you as a witness (for Allah's True religion) And a giver of glad tidings (to the faithful believers), And a warner (to the unbelievers) And guardian of the illiterates. You are My slave and My messenger (i.e. Apostle). I have named you "Al-Mutawakkil" (who depends upon Allah). You are neither discourteous, harsh Nor a noise-maker in the markets And you do not do evil to those Who do evil to you, but you deal With them with forgiveness and kindness. Allah will not let him (the Prophet) Die till he makes straight the crooked people by making them say: "None has the right to be worshipped but Allah," With which will be opened blind eyes And deaf ears and enveloped hearts."
    Volume 6, Book 60, Number 362:
    Narrated Abdullah bin Amr bin Al-As:
    This Verse: 'Verily We have sent you (O Muhammad) as a witness, as a bringer of glad tidings and as a warner.' (48.8) Which is in the Qur'an, appears in the Surah thus: 'Verily We have sent you (O Muhammad) as a witness, as a bringer of glad tidings and as a warner, and as a protector for the illiterates (i.e., the Arabs.) You are my slave and My Apostle, and I have named you Al-Mutawakkil (one who depends upon Allah). You are neither hard-hearted nor of fierce character, nor one who shouts in the markets. You do not return evil for evil, but excuse and forgive. Allah will not take you unto Him till He guides through you a crocked (curved) nation on the right path by causing them to say: "None has the right to be worshipped but Allah." With such a statement He will cause to open blind eyes, deaf ears and hardened hearts.'
  • Dari Ubay bin Kaab mengatakan : Rasulullah bertemu dengan Jibril, maka beliau berkata: "Wahai Jibril sesungguhnya saya diutus kepada kaum yang buta huruf. Di antara mereka ada orang tua dan sudah uzur, anak-anak, wanita hamba sahaya, serta orang-orang yang tidak pernah membaca buku sama sekali", Jibril berkata: "Wahai Muhammad sesungguhnya Al Qur'an diturunkan atas tujuh macam huruf” (HR. Ibnu Majah)
Sampai dengan ayat-ayat diatas didapat gambaran yang cukup jelas bahwa pengertian nabi yang ummi adalah menunjukkan Muhammad SAW sebagai seorang yang buta huruf dan tidak berarti bahwa nabi SAW adalah seorang yang bodoh atau nabi yang tidak mempunyai kitab atau nabi untuk kaum yang ummi (an-nabiyy li ummiyy). Karena jika ummiy mempunyai pengertian bodoh untuk diterapkan pada diri nabi SAW maka salah satu syarat wajib seorang rasul (menurut referensi Islam) yaitu cerdas (fathonah) tidak terpenuhi dan jika disebut nabi yang belum punya kitab juga terlihat janggal, karena nabi SAW telah diberikan AlQuran oleh SWT. Argumen lain yang diajukan adalah dimana kata ummi mempunyai pengertian lain sebagai kata kafir (gentile). Pertanyaan saya disini, apakah nabi yang ummi berarti nabi yang kafir? Tentu saja pengertian ini out of context dan cenderung mengada-ada. Di sisi lain sebenarnya kata kafir (gentile) di dalam Quran telah ditunjukkan dengan menggunakan kata kafiruun (arabic) dan bukan menggunakan kata ummi. Meski demikian jika kata ummi ini dikenakan pada kaum pagan Arab maka dapatlah konteks ini diterapkan, yaitu kaum yang tidak punya kitab atau kaum yang tak mengenal ajaran ilahi.

Pendapat lain tentang kata ummi ini misalnya berasal dari Kenneth Cragg yang mengajukan penafsiran bahwa kata nabi yang ummi mempunyai makna "The Unlettered Prophet". Saya tidak tahu apa maksud dari kata "the unlettered prophet" yang diajukan oleh Kenneth Cragg. Yang jelas pernyataan Kenneth Cragg tersebut tidak menunjukkan makna apa-apa setidaknya bagi saya.
Argumen selanjutnya yang muncul disini adalah dari beberapa kalangan yang berpendapat bahwa karena terdapat beberapa keterangan yang menunjukkan bahwa nabi SAW bermaksud menuliskan sesuatu, maka seolah menunjukkan bahwa nabi SAW bukanlah seorang yang buta huruf, baik mari kita kupas hal ini lebih lanjut:
  • 'Read in the name of your Lord, who has created (all that exists) has created man from a clot. Read! And your Lord is the Most Generous." (96.1, 96.2, 96.3) Then Allah's Apostle returned with the Inspiration and with his heart beating severely (kutipan Sahih Bukhari Volume 1, Book 1, Number 3)
  • Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (arabic: qalam)Proclaim! (or Read!) in the name of thy Lord and Cherisher Who created. Created man out of a (mere) clot of congealed blood: Proclaim! And thy Lord is Most Bountiful. He Who taught (the use of) the Pen (QS. 96:1-4 )
  • Nun, demi kalam (pena) dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. (QS. 68:1-2 )
Mengenai kata "Bacalah" dalam surah atau hadis diatas tidak harus berarti membaca tulisan, akan tetapi bermakna membaca secara lisan, seperti ungkapan yang sering kita dengar, misalnya: "Bacalah doa dalam hati masing-masing!", "bacalah Bismillah sebelum makan!". Tidak ada indikasi dalam hadis dan surah di atas bahwa nabi SAW sedang membaca suatu tulisan, ini hanyalah suatu kesimpulan yang terlalu dini dan tergesa-gesa. Demikian juga dengan surah 68:1-2 diatas, juga tidak ada indikasi bahwa ayat diatas menunjukkan bahwa nabi SAW dapat menulis apalagi ayat ini menyebut kata "apa yang mereka tulis" yang tentunya ada beberapa orang yang menulis kalam Allah dan tidak selalu atau menunjukkan bahwa nabi SAW sebagai salah satu anggota tim penulis. Selanjutnya dapat ditampilkan beberapa sumber lain (resources) yang berkaitan dengan masalah ini:
Answering-islam.org wrote like this (excerpt):

However, there are alleged (hanya diduga tapi tidak bisa memastikan) reports of a tradition that Muhammad did sign a treaty during his lifetime (ibn Hisham's biography, exact ref req'd). The following hadiths suggest (hanya diduga tapi tidak bisa memastikan) that Muhammad did know how to read.
Mari saya coba handel apa yang mereka duga tentang hal ini:
  • Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 88:
    Narrated 'Ursa:
    The Prophet wrote the (marriage contract) with 'Aisha while she was six years old and consummated his marriage with her while she was nine years old and she remained with him for nine years (i.e. till his death).
  • Volume 1, Book 3, Number 65:
    Narrated Anas bin Malik:
    Once the Prophet wrote a letter or had an idea of writing a letter. The Prophet was told that they (rulers) would not read letters unless they were sealed. So the Prophet got a silver ring made with "Muhammad Allah's Apostle" engraved on it. As if I were just observing its white glitter in the hand of the Prophet.
  • Volume 5, Book 59, Number 716:
    Narrated Ibn Abbas:
    Thursday! And how great that Thursday was! The ailment of Allah's Apostle became worse (on Thursday) and he said, fetch me something so that I may write to you something after which you will never go astray." The people (present there) differed in this matter, and it was not right to differ before a prophet. Some said, "What is wrong with him ? (Do you think ) he is delirious (seriously ill)? Ask him ( to understand his state )." So they went to the Prophet and asked him again. The Prophet said, "Leave me, for my present state is better than what you call me for." Then he ordered them to do three things. He said, "Turn the pagans out of the 'Arabian Peninsula; respect and give gifts to the foreign delegations as you have seen me dealing with them." (Said bin Jubair, the sub-narrator said that Ibn Abbas kept quiet as rewards the third order, or he said, "I forgot it.") (See Hadith No. 116 Vol. 1)
  • Volume 5, Book 59, Number 717:
    Narrated Ubaidullah bin 'Abdullah:
    Ibn Abbas said, "When Allah's Apostle was on his deathbed and there were some men in the house, he said, 'Come near, I will write for you something after which you will not go astray.' Some of them ( i.e. his companions) said, 'Allah's Apostle is seriously ill and you have the (Holy) Quran. Allah's Book is sufficient for us.' So the people in the house differed and started disputing. Some of them said, 'Give him writing material so that he may write for you something after which you will not go astray.' while the others said the other way round. So when their talk and differences increased, Allah's Apostle said, "Get up." Ibn Abbas used to say, "No doubt, it was very unfortunate (a great disaster) that Allah's Apostle was prevented from writing for them that writing because of their differences and noise."
  • Volume 4, Book 53, Number 393:
    Narrated Said bin Jubair:
    that he heard Ibn 'Abbas saying, "Thursday! And you know not what Thursday is? After that Ibn 'Abbas wept till the stones on the ground were soaked with his tears. On that I asked Ibn 'Abbas, "What is (about) Thursday?" He said, "When the condition (i.e. health) of Allah's Apostle deteriorated, he said, 'Bring me a bone of scapula, so that I may write something for you after which you will never go astray.'The people differed in their opinions although it was improper to differ in front of a prophet, They said, 'What is wrong with him? Do you think he is delirious? Ask him (to understand). The Prophet replied, 'Leave me as I am in a better state than what you are asking me to do.' Then the Prophet ordered them to do three things saying, 'Turn out all the pagans from the Arabian Peninsula, show respect to all foreign delegates by giving them gifts as I used to do.' " The sub-narrator added, "The third order was something beneficial which either Ibn 'Abbas did not mention or he mentioned but I forgot.'
  • Volume 1, Book 3, Number 114:
    Narrated 'Ubaidullah bin 'Abdullah:
    Ibn 'Abbas said, "When the ailment of the Prophet became worse, he said, 'Bring for me (writing) paper and I will write for you a statement after which you will not go astray.' But 'Umar said, 'The Prophet is seriously ill, and we have got Allah's Book with us and that is sufficient for us.' But the companions of the Prophet differed about this and there was a hue and cry. On that the Prophet said to them, 'Go away (and leave me alone). It is not right that you should quarrel in front of me." Ibn 'Abbas came out saying, "It was most unfortunate (a great disaster) that Allah's Apostle was prevented from writing that statement for them because of their disagreement and noise. (Note: It is apparent from this Hadith that Ibn 'Abbes had witnessed the event and came out saying this statement. The truth is not so, for Ibn 'Abbas used to say this statement on narrating the Hadith and he had not witnessed the event personally. See Fath Al-Bari Vol. 1, p.220 footnote.) (See Hadith No. 228, Vol. 4).
  • Volume 5, Book 59, Number 553 (excerpt):
    Narrated Al-Bara:
    When the Prophet went out for the 'Umra in the month of Dhal-Qa'da, the people of Mecca did not allow him to enter Mecca till he agreed to conclude a peace treaty with them by virtue of which he would stay in Mecca for three days only (in the following year). When the agreement was being written, the Muslims wrote: "This is the peace treaty, which Muhammad, Apostle of Allah has concluded." The infidels said (to the Prophet), "We do not agree with you on this, for if we knew that you are Apostle of Allah we would not have prevented you for anything (i.e. entering Mecca, etc.), but you are Muhammad, the son of 'Abdullah." Then he said to 'Ali, "Erase (the name of) 'Apostle of Allah'." 'Ali said, "No, by Allah, I will never erase you (i.e. your name)." Then Allah's Apostle took the writing sheet...and he did not know a better writing..and he wrote or got it the following written! "This is the peace treaty which Muhammad, the son of 'Abdullah, has concluded: "Muhammad should not bring arms into Mecca except sheathed swords, and should not take with him any person of the people of Mecca even if such a person wanted to follow him, and if any of his companions wants to stay in Mecca, he should not forbid him."
  • Sahih Bukhari Volume 3, Book 47, Number 761:
    Narrated Az-Zuhari:
    Ubaidullah bin 'Abdullah told me that 'Aisha had said, "When the Prophet became sick and his condition became serious, he requested his wives to allow him to be treated in my house, and they allowed him. He came out leaning on two men while his feet were dragging on the ground. He was walking between Al-'Abbas and another man." 'Ubaidullah said, "When I informed Ibn 'Abbas of what 'Aisha had said, he asked me whether I knew who was the second man whom 'Aisha had not named. I replied in the negative. He said, 'He was 'Ali bin Abi Talib."
Berdasar hadis-hadis diatas, tidak terdapat indikasi yang terang bahwa nabi SAW adalah seorang yang bisa menulis. Meski beliau bermaksud menuliskan sesuatu belum tentu beliau menulis sendiri atau menulis dalam pengertian menggoreskan pena membentuk suatu deretan huruf-huruf arab di atas suatu media. Adapun jika mengikuti logika yang mengasumsikan bahwa nabi SAW adalah seorang yang buta huruf yaitu saat nabi SAW bermaksud menuliskan sesuatu, hal tersebut dapat berarti mencatatkan sesuatu (meninggalkan catatan/mendikte) dan perihal siapa yang kemudian menuliskannya tidak disebutkan dalam hadis-hadis diatas. Dalam kasus wahyu pertama yang turun di gua Hira tampak bahwa nabi SAW begitu ketakutan sehingga tidak dapat mengucapkan sesuatu dengan baik ('membaca' kalimat yang disampaikan oleh Jibril) atau tidak tahu apa yang harus dibaca (diucapkan). Barulah setelah malaikat Jibril mewahyukan ketiga kalinya dengan suatu tekanan tertentu dapatlah nabi SAW membaca (mengucapkan) kalimat tersebut. Dan dalam kasus inipun tidak didapati indikasi jelas bahwa nabi SAW telah membaca suatu tulisan.
Answering-islam.org wrote like this (excerpt):
Was Muhammad Illiterate?

For me that is not a very important question since Muhammad's illiteracy doesn't prove anything. The famous classical Greek poet Homer was blind and hence couldn't read or write either. But he composed one of the most famous pieces of literature.
If Muhammad indeed put such a strong emphasis on learning, why would he for all of his life insist to not learn himself? First of all: Not learn to read and write, second to use reading to learn more? Is he disobedient to his own exhortations?
My response:
It doesn't matter if you or anyone must believe it or not. In this writing, i just give anyone some perspectives about this case, that it may be on contrary what you or anyone thought before. Why did Muhammad give some instructions on learning to people, while he didn't do? I think this is a good scenario from Allah so that anyone can't accuse that Muhammad wrote some materials on Divine Revelation (i.e Koran). On the other hand, what advantages that was gotten by Muhammad if he was not illiterate? Show us or muslim believer the Quran verses or hadiths that point out Muhammad had been dissappointed because he was illiterate or not?
Oke, akhirnya berikut saya tampilkan hipotesis-hipotesis yang mendukung asumsi saya bahwa nabi SAW adalah benar-benar seorang nabi yang ummi (buta huruf):
  • Dalam konteks surah surah.7:157 digunakan kalimat an-nabiyy al-ummiyy (nabi yang ummi) dan bukan an-nabiyy li ummiyy (nabi kaum yang ummi).
  • Sahih Bukhari Volume 3, Book 31, Number 137:
    Narrated Ibn 'Umar:
    The Prophet said, "We are an illiterate nation; we neither write, nor know accounts. The month is like this and this, i.e. sometimes of 29 days and sometimes of thirty days."
  • Jibril a.s pernah membacakan kepadaku dengan satu bacaan. Aku minta supaya dia mengulangi bacaannya itu, selalu juga aku minta supaya dia menambahnya dan permintaanku itu dipenuhi hinggalah berakhir dengan tujuh bacaan (HR. Bukhari-Muslim)
Dapat dilihat misalnya dalam konteks hadis bukhari-muslim diatas bahwa nabi SAW meminta agar Jibril mengulangi bacaannya. Jika nabi SAW dapat menulis tentu beliau tidak perlu meminta Jibril untuk mengulangi bacaannya karena begitu Jibril mewahyukan sesuatu maka nabi SAW bisa langsung mencatatnya sendiri atau mengambil alat tulis untuk mencatatnya. Jadi kesimpulannya bahwa jika diasumsikan nabi SAW sebagai seorang yang ummi perlu mencatat sesuatu dengan tangannya sendiri, logikanya tentu nabi SAW tidaklah menggunakan tulisan-tulisan arab, akan tetapi menggunakan simbol-simbol tertentu yang digunakan nabi SAW dalam berinteraksi dengan orang lain atau dalam membuat catatan pribadi. Meski demikian ada suatu ayat dalam Quran yang menunjukkan bahwa seolah nabi SAW menuliskan sesuatu dan membacakan tulisan tersebut kepada kaum Yahudi seperti ayat dibawah:
Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang." (And they (kaum pagan, pen. muslim) say: "Tales of the ancients which he has caused to be written: and they are dictated before him morning and evening.") (QS. 25:5 )
Jika dilihat ayat sebelumnya:

Dan orang-orang kafir berkata: "Al Quran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. (But the Misbelievers say: "Naught is this but a lie which he has forged and others have helped him at it." In truth it is they who have put forward an iniquity and a falsehood) (QS. 25:4 )
Ayat sesudahnya:
Katakanlah: "Al Quran itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Say: "The (Qur'an) was sent down by Him Who knows the Mystery (that is) in the heavens and the earth: verily He is Oft-Forgiving Most Merciful.") (QS. 25:6 )
Maka maksud sebenarnya dari ayat diatas (surah 25:4-5 ) adalah kaum pagan mengolok-olok nabi SAW bahwa beliau pernah membaca kisah-kisah sejarah terdahulu dan menuduh bahwa nabi SAW telah menulis dan mengajarkan pada orang-orang beriman suatu kisah bualan belaka, akan tetapi Allah SWT membantah dalam ayat 25:6 bahwa Al-Quran adalah benar-benar diturunkan dari Allah SWT dan bukan tulisan karangan atau kompilasi buatan nabi Muhammad SAW.
Ayat serupa tentang anggapan orang kafir:
Dan orang-orang kafir berkata: "Al Quran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. (QS. 25:4 )
Sayang semua anggapan orang kafir telah dibantah oleh hujjah Allah SWT dalam ayat-ayat berikut:
  • dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS. 53:3-4 )
  • Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar." (QS. 10:38 )
  • Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS. 42:52)
  • Dan kamu (Muhammad, pen. muslim) tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu). (QS. 29:48 )
Konklusi: Sejauh ini saya tidak mendapati suatu tanda jelas yang menunjukkan bahwa nabi SAW bukanlah seorang yang tidak ummi (tidak buta huruf) artinya dapat membaca dan menulis sebagaimana anggapan banyak kalangan baik muslim maupun non muslim. Sehingga saya tetap beranggapan bahwa nabi SAW adalah benar-benar seorang yang tunaaksara. Apalagi budaya masyarakat Arab saat itu lebih mengagungkan orang yang pandai berpidato (menghapal) dan bersyair daripada orang yang pandai menulis. Seseorang yang bisa menulis dianggap sebagai sebuah "aib" saat itu. Namun jika anda berpendapat sebaliknya maka itu adalah hak anda.

"Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya". (QS. Al-Hajj:8 ) (this verse may be an explanation of isaiah 29:11) "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. Dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran)." (QS. 4:174)

Sumber :Menjawab Fitnah Misionaris

Menjawab Fitnah Faithfreedom


FITNAH KA'BAH BEKAS KUIL HINDU

Oleh
Syaihiedah


Inilah fitnah Faithfreedom (Baca: Dajjal) tentang Ka'bah: 

Di dalam Ka'bah terdapat sebuah inskripsi yg merujuk kepada raja Vikramaditya yang menyatakan bahwa jazirah Arab dulu merupakan bagian dari Kerajaan Vikramaditya dari India.
Teks inskripsi Vikramaditya yg ditemukan dlm piring emas yg digantung didalam kuil Kabah di Mekah ini, dicatat pada halaman 315 dari buku yg berjudul 'Sayar-ul-Okul' (kata-kata berkesan) yg disimpan dalam perpustakaan Makhtab-e-Sultania di Istanbul, Turki. Sebagian manuskrip tersebut berbunyi sebagai berikut;
'Itrashaphai Santu Ibikramatul Phahalameen Karimun Yartapheeha Wayosassaru Bihillahaya Samaini ElaYundan blabin Kajan blnaya khtoryaha sadunya kanateph netephi bejehalin Atadari bilamasa-rateen phakef tasabuhu kaunnieja majekaralhada walador. As hmiman burukankad toluho watastaru hihila Yakajibaymana balay kulk amarena phaneya jaunabilamary Bikramatum. Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa Yapakhara phajjal asari nahone osirom bayjayhalem' (Halaman 315 Sayar-ul-okul).
Yang artinya;
' Beruntunglah mereka yg lahir (dan hidup) selama kuasa raja Vikram. Ia seorang penguasa penuh kasih, terhormat dan berbakti pada penduduknya. Namun pada saat itu, kami Arab, tidak peduli pada Tuhan, tenggelam dalam kenikmatan sensual. Komplotan dan penyiksaan merajalela. Kami, Arab, terjerat dalam kegelapan (jahiliyah) namun pendidikan yang disebar raja Vikramaditya tidak mencampakkan kami, orang-orang asing.Ia menyebarkan agama sucinya diantara kami dan mengirimkan ahli-ahli yang kepintarannya bersinar seperti matahari dari negaranya ke negara kami
 Ciri terpenting dari praktek pemujaan Dewa Siva adalah adanya Lingga yang biasanya berbentuk batu hitam yang lonjong dan Yoni sebagai alasnya. Batu Hajar Al-Aswat yang disentuh dan dicium saat menunaikan ibadah haji angat sesuai dengan bentuk lingga Siva, apakah berarti batu itu awalnya adalah sebuah lingga?

 Raja Vikramaditya memang terkenal penyembah Siwa. Di Ujjain (India), ibukota Vikramaditya, ada kuil dewa Siva yang terkenal Mahankal, yg diasosiasikan dengan Vikramaditya. Karena menurut manuskrip Vikramaditya, dialah yang menyebarkan agama Hindu.

Dengan demikian apakah bukti ini dapat menyimpulkan bahwa raja Vikramaditya adalah pendiri kuil Siva yang sekarang disebut Ka'bah di Mekah?


Kenyataan lain yang juga perlu digaris bawahi adalah bahwasanya di India, Dewa Siva sangat diidentikkan dengan simbol bulan sabit yang terdapat pada ikat rambut beliau. Dan saat ini lambang bulan sabit juga digunakan untuk lambang Islam, apakah itu artinya Islam lahir dari warisan pemuja Siva?

 Menurut Encyclopaedia Britannica, kotak Ka’abah memilikii 360 patung. radisi mengatakan, ketika tempat itu diserang, salah satu dewa didalamnya adalah dewa Saturnus; satunya lagi adalah dewa Bulan dan ada lagi yg disebut Allah.

Ini bukti bahwa orang2 Arab jaman pra-Islam itu memuja 9 planet. Di India, praktek puja Navagraha’, yi praktek pemujaan bagi ke 9 planet, termasuk Saturnus dan Bulan masih eksis sampai sekarang.

Di India, bulan sabit selalu digambarkan diatas lambang dewa Siwa. Karena itulah, lambang Siwa dlm Ka’bah juga menjadi lambang bendera Islam.


Jawaban:

 Sangat mustahil dinilai dari segi keilmuan manapun bahwa Ka'bah didirikan oleh Raja Vikramaditya, karena Raja tersebut berkuasa pada Abad Pertama (Era Nabi Isa As). Bagaimana mungkin ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Ismail AS ini SEJAMAN dengan zaman Nabi Isa As?? bahkan di ka'bah sudah jelas ada telapak kaki Nabi Ibrahim...


Untuk membuktikannya secara Ilmiah, saya secara pribadi menyarankan agar dilakukan Pengujian C-14 atau Carbon Dating atas bangunan Ka'bah...


aya  menilai penulis tidak paham samasekali dengan sejarah konsep ketuhanan agama Hindu, terutama Hindu Saiva... karena pada masa Hindu Generasi Awal (veda), yang disembah bukanlah dewa siwa, tapi Bathara Indra, Indra adalah Raja para Dewa... waktu itu siva masih bernama Rudra, dewa ecek-ecek... baru setelah beberapa abad, hindu sudah mulai tenar di India, muncul konsep Tiga Dewa, Brahma-Siva-Visnu... Siva yang paling banyak disembah karena paling kejam dan sadis, disembah supaya Rudra (yang berganti nama jadi Siva supaya lebih lembut artinya) senang dan tidak lagi membuat kekacauan... sedangkan lambang dari Siva adalah Lingga...

Jadi, Bagaimana mungkin Ka'bah bisa diotentikkan dengan kuil Siva?

 Anda hanya mengambil sebagian dari tanda2 yang dimiliki Siva... memang Siva salah satu ciri khasnya adalah memiliki bulan Sabit (mengarah ke atas) di dahinya, tapi itu baru sebagian... yang lengkap adalah BULAN SABIT DAN TENGKORAK yang dinamakan ARDHA CANDRA KAPALA...

LANTAS, APAKAH ADA CIRI KHAS DALAM AGAMA ISLAM YANG MENYERUPAI TENGKORAK??

KOK GA ADA YA, JIKA  ISLAM MENCONTEK CIRI DEWA SIVA HARUSNYA TENGKORAKNYA DICONTEK JUGA TUH, GA CUMA LAMBANG BULAN SABITNYA!!! MASA’ NYONTEK SETENGAH-SETENGAH?



ASAL MULA LAMBANG BULAN SABIT

Khilafah ini adalah warisan terakhir kejayaan umat Islam. Memiliki luas wilayah yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur dunia. Wilayahnya mencakup tiga benua besar dunia, Afrika-Eropa dan Asia. Ibukotanya adalah kota yang sejak 1400 tahun yang lalu telah dijanjikan oleh
Rasulullah SAW sebagai kota yang akan jatuh ke tangan umat Islam.

Rasulullah bersabda, “Qonstantinopel akan kalian bebaskan. Pasukan yang mampu membebaskannya adalah pasukan yang sangat kuat. Dan panglima yang membebaskannya adalah panglima yang sangat kuat..”


Berabad-abad lamanya umat Islam memimpikan realisasi kabar gembira Rasulullah itu. Namun sejak zaman Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayah hingga Khilafah Bani Abbasiyah, kabar gembira itu tidak pernah juga terealisasi. Memang sebagian Eropa sudah jatuh ke tangan Islam, yaitu wilayah Spanyol dengan kota-kotanya antara lain: Cordova, Seville, Granda dan seterusnya. Namun jantung Eropa belum pernah jatuh secara serius ke tangan Islam. Barulah ketika Sultan Muhammad II yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi panglima, jatuhlah kota yang pernah menjadi ibu kota Eropa itu. Lewat pertempuran yang sangat dahsyat dengan menggunakan senjata paling modern di kala itu, yaitu CANON atau meriam yang sangat besar dan suaranya memekakkan telinga, Muhammad Al-Fatih berhasil menjatuhkan kota konstantininopel itu dan menjadikannya sebagai ibu kota Khilafah Turki Utsmani. Serta menjadikannya pusat peradaban Islam.

Wilayahnya adalah tiga benua dengan semua peradaban yang ada di dalamnya. Saat itu bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua itu. Ujung yang satu menunjukkan benua Asia yang ada di Timur, ujung lainnya mewakili Afrika yang ada di bagian lain dan di tengahnya adalah Benua Eropa. Sedangkan lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yang kemudian diberi nama Istambul yang bermakna: Kota Islam.
Bendera bulan sabit ini adalah bendera resmi umat Islam saat itu, karena seluruh wilayah dunia Islam berada di bahwa satu naungan khilafah Islamiyah.

 Bangsa Arab di masa paganismenya menyembah 360 berhala yang diletakkan di dalam dan di sekeliling ka’bah. Tapi tidak pernah menyembah ka’bah. Demikian juga, mereka tidak pernah menyembah batu hitam (hajar aswad). Yang mereka sembah itu patung yang diukir dan dibuat membentuk dewa-dewa. Tapi apa mereka beragama hindu, kalau iya tunjukan bukti otentik bhwa kafir quraisy itu beragama hindu, jangan asal klaim!!!
Masa pra Al Quran masyarakat Arab sekitar Ka’bah/Mekah adalah mayoritas kaum pagan. Banyak berhala yang mereka letakkan di sekitar Ka’bah termasuk penyembahan terhadap Hajar aswad (yang mungkin mereka-masyarakat Arab saat itu- mengira mengikuti ajaran Ibrahim as saat mencium (padahal hanya mencium) tetapi mereka terlalu jauh dalam menafsirkan antara “cium” dengan “sembah”.

Dan yang paling penting adalah Mekkah adalah kawasan tidak berpenduduk dan tandus pada saat Ismail as dan ibu beliau mulai bermukim disana. Orang mulai berdatangan pada saat Zam-zam mulai ber”mukjizat”. So darimana asal tuduhan islam menncotek paganisme hindu? Kapan hindu datang ke Arab?!


Butuh berapa tahunkah dari masa sepeninggal Ismail as hingga penghancuran berhala2 di sekitar Ka’bah pada saat Fathu Mekkah?

SATU TANTANGAN BUAT PENUDUH, JIKA KA’BAH ADALAH KUIL HINDU DAN BERHALA-BERHALANYA SAMA DENGAN DEWA-DEWA HINDU. TOLONG SEBUTIN DEH NAMA DEWA-DEWA HINDU ITU SIAPA AJA SIH?

TERUS TULIS JUGA NAMA 360 BERHALA KAUM QURAYSI, SAMA APA TIDAK??? SAYA BUTUH BUKTI BUKAN KLAIM!


SELANJUTNYA INILAH TUDUH DAJJAL YANG MENYAMAKAN ISLAM DENGAN HINDU, YANG SEGERA KITA JAWAB....

1. MENGAMBIL DEWA BULAN ALLAH DARI AGAMA HINDU SEBAGAI TUHAN DALAM ISLAM
Jawaban:

Fitnah basi, untuk mepercepat pembahasan, tinggal baca aja di link ini: http://www.facebook.com/note.php?note_id=121568227909483

==============================================

2. MEMBUAT KUIL HINDU DEWA SHIVA KA’BAH SEBAGAI TEMPAT TERSUCI DALAM ISLAM
3. MEMBUAT BATU HITAM SEBAGAI BATU TERSUCI ISLAM DAN MENENTUKAN SUNNAH NABI UNTUK MENYENTUH DAN MENCIUMNYA.

Jawaban:

APA FUNGSI KA’BAH:

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan” [QS.Al-Baqarah:144].

So, Ka’bah hanya penentu arah sholat

GA ADA TUH PERINTAH MENYEMBAH KA'BAH DAN TIDAK ADA NAMA DEWA SHIVA DI ALQUR'AN. KALAU ADA NAMA DEWA SIVA DI ALQUR'AN, MAKA SAYA SIAP MURTAD DEH!!!

Lagipula kalaupun anda masih ngotot mengklaim Ka’bah itu Kuil Hindu dan kami menyembah berhala (Hajar Aswad) didalamnya, faktanya kami tidak pernah menyembah Hajar Aswad, Ka’bah Cuma arah sholat dan tempat ibadah, sedangkan Hajar Aswad cuma batu yg tidak bisa mendatangkan mudharat dan manfaat. Saya sbg Muslimah berani bicara seperti itu krna memang begitu kenyataannya. Kalau Hajar Aswad itu Tuhan, saya pasti udah takut kena adzab krna ngomong yg bukan2 tentang Hajar aswad.

MENCIUM HAJAR ASWAD HANYA SEBAGAI PENGHORMATAN KARENA ITU BATU DARI SURGA, TAPI KAMI TIDAK PERNAH MENGANGGAPNYA TUHAN. SEPERTI HALNYA HINDU MENYEMBAH PATUNG DEWANYA. BERIKUT INI BUKTI KAMI TIDAK MENYEMBAH  HAJAR ASWAD, :


1.jika berada dalam suatu tempat yang tidak diketahui arah mata anginnya, atau sedang duduk di dalam kendaraan yang jalannya berkelok-kelok, maka umat Islam boleh melakukan shalat dengan menghadap ke arah mana saja. Karena Allah berfirman:

“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Baqarah 115).

2. tahun 930 sampai 951 hajar aswad pernah hilang dicuri dan disembunyikan oleh kaum Syi’ah golongan Ismailiyah Qarmathi. Apakah dengan hilangnya batu itu lantas umat Islam lantas heboh dan tidak shalat lagi karena hajar aswad sudah tidak ada? Meski hajar aswad pernah hilang, namun selama 21 tahun itu umat Islam tidak pernah libur shalat. Seandainya umat Islam itu shalat menyembah hajar aswad, maka selama 21 tahun itu mereka libur shalat. Tapi nyatanya tidak. Umat Islam tetap shalat menghadap kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak, karena esensi mereka ialah mematuhi perintah Allah bukan menghadap dan menyembah batu.

3. setelah hajar aswad itu berhasil ditemukan kembali, batu itu sudah tidak utuh lagi. Ada pecahan di sana sini, sehingga volumenya sudah mulai berkurang. Dan batu hitam yang ada sampai sekarang pun itu sudah paduan antara batu hitam yang asli dengan yang imitasi. Apakah umat Islam heboh karena itu? Jawabnya: Tidak pernah! Sebab Tuhan yang disembah oleh umat Islam itu bukanlah batu tetapi Allah SWT. Batu boleh rusak dan hilang, tetapi Allah tetap ada dan kekal sampai selama-lamanya. Inilah bukti bahwa Allah bukan batu, dan batu tidak sama dengan Allah.

4. dahulu pada masa Rasulullah SAW, para shahabat naik dan berdiri di atas Ka’bah ketika mengumandangkan azan (panggilan shalat). Mereka melakukan itu lima kali sehari. Rasulullah tak pernah menegur maupun melarangnya. Jika Ka’bah adalah Tuhan yang disembah oleh umat Islam, mana mungkin para shahabat ketika itu berani menginjak-injak Tuhannya?

5. Sampai saat ini, para petugas juga naik dan berdiri di atas Ka’bah ketika mengganti Kisywah (kain kelambu penutup Ka’bah). Ini juga bukti nyata bahwa sampai saat ini dan sampai kapan saja tak seorang pun umat Islam yang menyembah Ka’bah. Andai kata mereka menganggap Ka’bah sebagai tuhan yang disembah, mana mungkin mereka berani naik, berdiri dan menginjak Ka’bah?

6. ketika thawaf dengan menunggang seekor unta, Rasulullah SAW pernah tidak mencium hajar Aswad, melainkan menyentuhnya dengan tongkat beliau. (HR. Bukhari juz 2 nomor 677). Jika Nabi pada waktu hidupnya menyembah hajar aswad, mana mungkin beliau berani menyentuh Tuhannya dengan sebuah tongkat sambil duduk di atas unta? Teladan Nabi ini membuktikan bahwa beliau tidak menyembah hajar aswad.

Menghadap ka'bah ketika shalat, bukan berarti umat Islam menyembah ka’bah tersebut. Mereka melakukan ini semata-mata menjalankan aturan ibadah yang diperintahkan oleh Tuhannya (Qs. Al-Baqarah 144). Jadi, esensi qiblat umat Islam ketika shalat bukan karena batu hitam, melainkan ketundukan dan kepasrahan kepada Tuhan.

Ketundukan ini pula yang telah dilakukan oleh shahabat Umar RA ketika haji. Dalam hadits shahih dikisahkan bahwa beliau datang mendekati Hajar Aswad (batu hitam) lalu dia menciumnya dan berkata: “Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau ini batu yang tidak memberikan mudharat dan tidak pula mendatangkan manfaat. Jika aku tidak melihat Rasulullah menciummu, maka aku tidak akan menciummu pula” (HR Bukhari dari Abis bin Rabi’ah RA).

SO ..... MAU DITUDUH KA’BAH BEKAS KUIL HINDU KEK, ATAU DITUDUH KA’BAH BEKAS TEMPAT JIN BUANG ANAK SEKALIPUN. KAMI TIDAK PEDULI, TOH YG KAMI SEMBAH BUKAN HAJAR ASWAD YG ADA DI DALAMNYA, SEPERTI ORANG HINDU MENYEMBAH PATUNG DEWA-DEWANYA.

==================================================

5. MENGANUT ZIARAH HINDU NAIK HAJI DAN UMROH SEBAGAI IBADAH TERTINGGI ISLAM.


6. MENGGUNDULI KEPALA SAMA SEPERTI YANG DILAKUKAN KAUM HINDU PADA SAAT ZIARAH

Jawab:
Kalau memang haji, umroh serta menggunduli kepala itu sama dengan ritual agama hindu, coba anda jelaskan bagaimana detailnya ibadah haji, umroh dan mencukur kepala dalam islam, lalu tunjukan bagaimana detailnya ibadah yg sama di lakukan oleh umat hindu, ingat pake dalil yg kuat dari alqur’an dan weda, kita lihat letak persamaannya dimana?
buktikan klaim anda jangan asal bacot. saya tunggu!!!

====================================================


7. MENGELILINGI KUIL SHIVA KA’BAH SEBANYAK 7 KALI, SAMA SEPERTI YANG DULU DILAKUKAN KAUM HINDU

Jawab:
mengelilingi api tujuh kali yg dilakukan Hindu itu dilakukan oleh orang hindu yg sedang menikah, apa hubungannya dengan ibadah haji? Cuma persamaannya jumlah keliling ga bisa dikatakan mengadaptasi ritual hindu. Apa orang yg sedang berhaji sama dg orang sedang menikah, ngawur kok kebangetan.
 =======================================================

8. MELAKUKAN KONSEP HINDU MEMBERSIHKAN DOSA DENGAN MELAKUKAN ZIARAH KE TEMPAT SUCI
9. MENGUMPULKAN AIR SUCI YANG MEWAKILI GANGGA JAL (AIR ZAM-ZAM) SAMA SEPERTI KAUM HINDU MENGUMPULKAN AIR SUCI SUNGAI GANGGA UNTUK DIBAWA PULANG
10. PAKAI BAJU PUTIH TANPA JAHITAN KALA NAIK HAJI SAMA SEPERTI YANG DIKENAKAN KAUM HINDU SAAT MELAKUKAN IBADAH DAN ZIARAH

Jawaban:
Coba jelaskan secara detail ritual-ritual tsb berdasarkan kitab suci masing-masing yaitu Alqur’an (boleh ditambah dg hadist shohih) dan Kitab weda, tunjukan letak persamaannya dimana?!
=======================================================
11. MERAYAKAN TUNTASNYA IBADAH HAJI KE KUIL SHIVA KA’BAH DAN MENAMAKAN HARI TERSEBUT SEBAGAI HARI RAYA EID YANG MERUPAKAN KATA IBADAH HINDU DARI BAHASA SANSKRIT

Jawab:
Sekedar kemiripan bahasa tidak bisa dikatakan mencontek, di dunia ini ada ratusan bahasa yg mirip. Apa mau dibilang mencontek semua???!
===================================================


12. MEMASUKKAN SEMUA MALAM DOA JAGRATTA KEPADA SANGA DEWI BULAN DURGA (ALLAH) SEBAGAI BAGIAN DARI ISLAM.

Jawab:
coba anda tulis bunyi doa Jagratta itu seperti apa sih? Lalu tunjukan mana doa dalam Islam yg mirip doa Jagratta, perlihatkan letak persamaannya dimana?

=====================================================
Nyama-nyamain aja... Ga nyambung sama sekali, tapi dipaksa nyambung, dengan analisa cocokologi dan ngawur tingkat tinggi. Sampai kapanpun Islam tidak akan sama dg agama Hindu. Point Akidah yg tidak mungkin dimiliki oleh agama Hindu adalah tauhid. Jika Islam adalah jiplakan agama Hindu, tentu saja kami tidak akan menuhankan Satu Allah, kami juga akan mnyembah dewa-dewa lainnya, tapi buktinya tidak.


Allah subhanahu wata’ala berfirman:

Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, Dan tiada seorangpun yang setara dengan-Nya.”(QS. Al-Ikhlas: 1-4)

Kalau memang Islam adalah jiplakan agama Hindu tunjukan bahwa dalam Alqur’an ada nama-nama Tuhan lain yg wajib kami sembah selain Allah. Seperti halnya hindu menyembah banyak Dewa.


Yang paling jelas mah keyakinan hindu yg sangat sama dgn kristen bahwa Tuhan bisa menjelma menjadi makhluknya. Kalau di kristen Tuhan katanya menjelma jadi makhluk homo sapiens, tapi kalau di hindu tdk sebatas itu bisa juga jadi kera, babi, gajah, sapi dan lain2. Baru itu percis banget ajarannya...

========================================================


NAH SEKARANG GANTIAN, KITA BAHAS APAKAH KRISTEN BUKAN AGAMA YG MENCONTEK AGAMA PAGAN? JANGAN-JANGAN BUKAN CUMA MENCONTEK TAPI PAGAN BENERAN!!!

Mungkin sedikit yang kenal dengan Mithra dan Horus tetapi seiring bacaan ini nanti juga kenal kok, kan tak kenal maka ta'aruf, tentu saya akan cerita tentang kisah yesus, tentunya dengan singkat aja dan tentunya ceritanya bersumber dari Al-Kitab (PL dan PB), karena saya mau cerita tentang yesus bukan Isa AS.

Yesus menurut keyakinan orang kristen adalah anak yang lahir dari perawan Maria (tentu umat islam sampai sini setuju), Yesus lahir tanggal 25 desember 1 Masehi (walaupun nyari dalilnya ga ada tuh),

Apa yang kita tahu tentang cerita Yesus ? Tentu cuma rujukan dari Cerita orang kristen. Kelahirannya ditandai kemunculan sebuah bintang di timur, dan di ikuti oleh tiga orang Majusi yang memberkati juru selamat baru. Yesus sudah menjadi guru pada umur 12 tahun dan di baptis oleh Yohanes si Pembaptis pada umur kira-kira (masih kira-kira dalam injil) umur 30 tahun dan mulai menyebarkan ajarannya. Yesus mempunyai 12 orang murid dan melakukan banyak mukjizat seperti : menyembuhkan orang sakit, berjalan diatas air dan menghidupkan orang mati. Julukan yang diberi ke Yesus adalah “Raja segala raja”, “Anak Tuhan”,”Juru selamat” de el el, Yesus dikhianati oleh muridnya yang benama Yudas Iskariot, Yudas dibayar oleh tentara Romawi seharga 30 keping perak, lalu Yudas berkata “Orang yang aku cium itulah Yesus”, setelah itu Yesus ditangkap, lalu di salib dan 3 hari setelah itu dia bangkit dan naik ke surga. Sampai disini cerita tentang Yesus menurut orang kristen. saya tidak akan memperdebatkan masalah alur cerita atau bentuk ceritannya yang ingin saya ceritakan adalah kisah Dewa kaum pagan begini ceritanya:


HORUS >> Horus adalah Dewa orang Mesir lahir 3000 tahun SM, berarti cerita Horus sudah ada 3000 tahun sebelum Yesus lahir, Lalu bagaimana kisah dewa Horus ini ? Horus lahir dari perawan Isis-Meri tanggal 25 Desember, kelahirannya ditandai munculnya sebuah bintang dari timur dan kemudian untuk ditemukan 3 raja untuk dijadikan juru selamat baru. Umur 12 tahun telah menjadi guru, umur 30 tahun dibabtis oleh Anup, sejak itu iya mulai menyebarkan ajarannya. Horus mempunyai 12 murid yang menyertainya, iya mempunyai mukjizat menyembuhkan orang sakit, berjalan diatas air. Horus juga mempunyai julukan “Sang Cahaya”, “Anak tuhan yang diberkati”, “ Anak domba Tuhan” de el el. Setelah dikhianati oleh muridnya Taifun, Horus disalib dan tiga hari setelahnya bangkit lagi. Kalau anda mencoba mencari gambar Horus, anda akan menemukan gambar yang penuh, bagaimana Horus digambarkan bermuka burung dan ular cobra yang melingkar menggambarkan Horus itu dewa matahari. Dan dalam buku “DILEMA MAYORITAS”,di jelaskan bahwa kelompok zionis Illuminati menandakan sebuah negara dibawah pengaruh mereka dengan memberikan lambang dewa di negara tersebut, dan burung garuda adalah perlambangan dari dewa Horus (?).



MITHRA >> Mithra adalah Dewa matahari yang paling terkenal dari Persia, lahir 1200 SM lahir dari perawan pada tanggal 25 Desember dan mempunyai 12 murid dan banyak melakukan keajaiban. Setelah kematiannya tiga hari setelah itu dia bangkit kembali. Dan yang paling terkenal untuk menyembah Dewa Mithra itu dilakukan setiap hari minggu atau sunday, sun = matahari, day = hari. Jadi hari khusus ibadah mereka hari minggu. Itulah cerita dewa kaum pagan zaman dahulu, bagaimana cerita mereka mirip sekali dengan cerita Yesus sebagi Tuhan orang kristen, tentu masih banyak dewa lain lagi yang punya cerita mirip. Contoh :

ATTIS >> Dewa dari Yunani Pirigia, lahir dari seorang perawan tanggal 25 Desember 1200 SM, mati disalib dan tiga hari setelahnya bangkit lagi.

KRISHNA Dewa dari India, lahir dari perawan Devaki lahir 900 SM, kelahirannya ditandai munculnya bintang dari timur, melakukan banyak mukjizat dengan para muridnya dan bangkit lagi setelah kematiannya.

DIONYSUS >> Dionysus daru Yunani lahir dari seorang perawan pada tanggal 25 Desember 500 SM, seorang guru yang melakukan perjalanan dan melakukan banyak mukjizat seperti mengubah air menjadi anggur, dikenal sebagai “Raja segala raja”, “Anak tuhan” de el el dan pastinya bangkit lagi dari kematian


Tentu masih banyak dewa orang pagan yang mungkin kalo diceritai semua pasti bosen karena inti cerita sama contoh : Osiris dari Mesir, Baachus dari Yunani, Budha Sakia dari India, Salivana dari Bermuda, Odin dari Skadinavia, Indra dari Tibet, Bali dari Afganistan, Jao dari Nepal, Beddru dari Jepang, Gentaut dari Meksiko, Fohi dari Cina, Ixion dari Roma, Prometheus dari Kaukasus dan masih banyak bet dah Dewa- Dewa yang lain yang punya cerita mirip semua... Dari Indonesia mungkin Dewa 19 ? Just kidding!!!


KENAPA SAMA ? Kenapa ceritanya bisa sama ? Kenapa dilahirkan oleh perawan ? Tanggal 25 Desember ? Lalu bangkit lagi dari kematian ?. Menurut sebagian orang ini berkaitan dengan masalah matahari, musim dan kejadiannya.

Pertama masalah kelahiran yang sama itu karena mirip dengan ilmu perbintangan, bintang yang muncul disebelah timur adalah bintang Sirius (sirius lhoooo), bintang paling terang pada malam hari, pada tanggal 24 Desember dan Sirius sejajar dengan tiga bintang yang paling terang dari gugusan Orion, tiga bintang tersebut melambangkan tiga raja yang ada pada cerita yang diatas. Ke empat bintang tersebut menunjuk ke arah terbitnya matahari pada tanggal 25 desember, oleh karena kenapa tiga raja selalu menunjukkan bahwa mereka menunjukkan awal terbitnya matahari. Lalu perawan atau virgin itu melambangkan bintang virgo, coba lihat lambang virgo? Gambarnya perawan memegang sebatang gandum, virgo dalam bahasa latin adalah virgin. Virgo juga bisa diartikan lumbung roti. Yang menarik adalah fenomena yang terjadi tanggal 25 desember, yaitu titik balik matahari musim dingin ( hehe jangan pusing gitu donk, kan lumayan belajar astronomi), bila dilihat dari utara matahari terlihat makin ke bawah dan kebawah, otomatis terjadilah namanya musim dingin karena kurangnya cahaya matahari. Sehingga proses musim dingin dianggap sebagai proses kematian untuk orang zaman baheula. Dianggap sebagai kematian matahari. Pada tanggal 22 desember matahari “mati” sepenuhnya. Dan hal yang menarik adalah matahari berhenti bergerak keselatan selama tiga hari (22,23,24) dan selama tiga hari itu matahari berada di “salib selatan” atau gugusan bintang Crux, nama nya juga salib yaaa bentuknya kaya gitu bintangnya. Dan setelah itu tanggal 25 desember matahari bergerak 1 derajat ke utara, ini berarti membawa musim semi, kehidupan baru. Makanya dalam cerita matahari yang mati (tenggelam) selama tiga hari lalu bangkit (terbit) kembali. Tetapi masyarakat dulu tidak akan merayakan kebangkitan matahari hingga saat titik balik matahari musim semi, yaitu saat paskah, karena itu berarti matahari telah mengalahkan kejahatan secara sempurna.


Itu baru masalah kelahiran dan kematian serta bangkit dari kematian, lalu kenapa harus mempunyai 12 murid ? 12 murid adalah simbol dari 12 rasi bintang zodiak, yang Yesus dan Dewa- Dewa lainnya digambarkan sebagai mataharinya.( Jadi yang suka baca ramalan zodiak termasuk orang pagan).


Lalu masalah trinitas, Yesus yang masuk dalam trinitas (Bapa, Anak, Roh kudus), itu juga sudah ada dalam cerita Dewa pagan, Mithra adalah Oknum dari Tridewa (Mithra,Ahirman,Ohrzmad), Osiris Juga Oknum dari Tridewa (Osiris,Isis,Horus), Baachus juga Oknum dari Tridewa (Baachus,Apolos,Yupiter).


Penebusan dosa ? Dewa Mithra, Osiris, Baachus juga sama mati untuk menebus dosa umat manusia.

Tapi mudah-mudahan anda ga bingung coz anda kan orang pinter (pinter ngeles, pinter bohong, pinter kabur). Anda hanya menyama2kan Islam dg Hindu, ternyata Kristen ga cuma sama dengan Hindu, tapi sama persis hampir dengan semua agama pagan di muka bumi ini. Sungguh mengenaskan!!!




 
Saya simpulkan beberapa statement penting dari fitnah para kafir tersebut :
  1. Benarkah Ka’bah adalah bekas candi dari raja Vikramaditya ?
  2. Benarkah Allah berasal dari kata Akka atau Amba yang berarti dewi atau ibu ?
  3. Benarkah angka 786 dalam bahasa arab mirip tulisan “Om” dalam bahasa sanskerta? Bahkan mirip dengan tulisan Allah dalam bahasa Arab jika dibalik?
Mari kita bahas satu persatu kekonyolan mereka ?
  1.       Benarkah Ka’bah adalah bekas candi dari raja Vikramaditya ?
Chandragupta II yang Agung (kerapkali disebut Vikramaditya atau Chandragupta Vikramaditya di dalam Sanskrit; juga dikenal sebagai dunia Yunani sebagai Sandrokottos) merupakan salah satu kaisar yang paling berkuasa di Kerajaan Gupta. Masa pemerintahannya berkisar antara 375-415 M, dimana kerajaan tersebut berada di puncak kesuksesan. Masa kejayaan Dinasti Gupta sangat sering disebut sebagai Zaman Keemasan India. Chandragupta II yang Agung merupakan putra dari pemimpin sebelumnya, Samudragupta yang Agung. Ia meraih sukses dengan mengejar baik aliansi perkawinan yang menguntungkan dan kebijakan ekspansionis agresif. Dalam hal ini ayah dan kakeknya lakukan sebelumnya..  Ibunya, Datta Devi, merupakan kepala dari ratu Samudragupta yang Agung. Setelah kematian Samudragupta, Ramagupta adiknya mengambil alih tahta dan juga menikahi tunangan Chandragupta,'Dhruvaswamini'secara paksa.  Kemenangannya yang paling hebat adalah kemenangan melawan dinasti Shaka-Kshatrapa dan aneksasi kerajaan mereka di Gujarat, dengan mengalahkan pemimpin terakhir mereka Rudrasimha III. Menantunya Rudrasena II wafat setelah pemerintahan yang sangat singkat di tahun 390 M, dimana Prabhavatigupta memerintah sebagai wali dari kedua putranya. Selama masa 20 tahun ini negara Vakataka secara praktis adalah bagian dari kerajaan Gupta. Lokasi geografis kerajaan Vakataka mempermudah Chandragupta dalam mengambil kesempatan untuk mengalahkan Kshatrapas Barat sekali untuk selamanya. Banyak sejarawan menyebutkan bahwa masa ini adalah masa Vakataka-Gupta.

Chandragupta II yang Agung mengontrol seluruh kerajaan, dari HULU SUNGAI GANGGA sampai dengan HILIR SUNGAI INDUS dan dari mana yang sekarang Pakistan Utara kebawah mulut sungai Narmada.
Referensi :R. K. Mookerji, The Gupta Empire, 4th edition. Motilal Banarsidass, 1959.R. C. Majumdar, Ancient India, 6th revised edition. Motilal Banarsidass, 1971.Hermann Kulke and Dietmar Rothermund, A History of India, 2nd edition. Rupa and Co, 1991.  
Jadi jelas sekali bahwa Vikramaditya yang juga bergelar Candragupta II TIDAK PERNAH MEMPUNYAI KEKUASAAN HINGGA JAZIRAH ARAB, dan ini di buktikan sendiri oleh fakta sejarah. Dengan kata lain mengatakan Ka’bah sebagai bekas Candi Hindu peninggalan  Vikramaditya jelasSANGAT TIDAK BERDASAR alias NGAWUR.
Orang arab dari jaman dulu ga ada yg hindu , tp penyembah berhala yg mereka bentuk sendiri dan diberi nama sendiri , bukan dewa Siwa
Hindu ga pernah sampai ke tanah Arab !!!
2. Benarkah Allah berasal dari kata Akka atau Amba yang berarti dewi atau ibu ?
Allah atau Tuhan dalam bahasa Sansekerta ditulis (भगवान baca bhragava) silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=God&trans=Translate&direction=ES
 Akka dalam bahasa Sansekerta ditulis (अक्का  baca : Akka)  silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=akka&trans=Translate&direction=AUv
Amba dalam bahasa Sansekerta ditulis (अम्ब baca : Amba) silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=Amba&trans=Translate&direction=AU
Ibu dalam bahasa Sansekerta ditulis (मातृ  baca mAtR) silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=Mother&trans=Translate&direction=AU
Dewi dalam bahasa Sansekerta ditulis (देवता  baca devatA atau देवि  baca devi) silahkan cek:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=goddess&trans=Translate&direction=AU
Jadi sangat jelas sekali bahwa Allah yang dalam bahasa sansekerta adalah भगवान baca bhragava  TIDAK SAMA dengan अक्का  baca : AkkÄ ,  अम्ब baca : AmbÄ, मातृ  baca mAtR dan tidak sama pula dengan देवता  baca devatA atau देवि  baca devi
Sekali lagi adalah sebuah tuduhan ngawur jika mengatakan kata Allah sama artinya dengan akka, amba, matr, atau devata
3. Benarkah angka 786 dalam bahasa arab mirip tulisan “Om” dalam bahasa sanskerta? Bahkan mirip dengan tulisan Allah dalam bahasa Arab jika dibalik?
Angka 786 ialah jumlah dari nilai huruf-huruf basmalah. Cara menggunakan kaedah Abjad, itu memberi nilai-nilai arithmetik kepada huruf-huruf tersebut. Menurut Dr. Muzammil H. Siddiqi, bekas Presiden ISNA, ia dibuat pada Abad ke 3 Hijriah semasa zaman Abbasiyyah, dan banyak digunakan dinegara-negara Pakistan dan India.
Cara penghitungannya : (berapa kali huruf dijumlah dengan nilai huruf)
ب (1 kali * 2 = 2)
س (1 kali * 60 = 60)
م (3 kali * 40 = 120)
ا (3 kali * 1 = 3)
ل (4 kali * 30 = 120)
ه (1 kali * 5 = 5)
ر (2 kali * 200 = 400)
ن (1 kali * 50 = 50)
ح (2 kali * 8 = 16)
ي (1 kali * 10 = 10)
Jumlahnya = 2+60+120+3+120+5+400+50+16+10 = 786
Jadi bukanlah angka misterius apalagi dibilang ada kaitannya dg kata “om” dalam weda. Lagipula saya kok tidak menemukan ada kode angka 786 dalam Alqur’an yg saya punya seperti yg mereka tuduhkan bhwa di setiap cetakan Alqur’an ada tertulis angka misterius 786, kanyaknya pada ngarang deh.
Benarkah angka 786 dalam bahasa Arab jika ditulis dalam bahasa Sansekerta dibaca Om ???
786 dalam bahasa sansekerta ditulis dengan aksara ( ७८६ )
Sedangkan Om dalam bahasa sansekerta ditulis dengan aksara (ओम )
Jelas beda sekali antara ( ७८६ ) dengan (ओम )
Silahkan cek sendiri di situs kamus bahasa sanskerta:
http://spokensanskrit.de/
Sedangkan dalam bahasa arab 786 ditulis:  ٧٨٦ apanya yg mirip dg tulisan om (ओम) ??? apalagi dengan tulisan nama Allah dalam bahasa Arab, kayaknya jauh bgt tuh, ga ada mirip2nya! Cuma orang rabun yg menganggap kedua tulisan ini mirip
om  = ओम
Allah = الله
Jadi jelas sekali bahwa semua fitnah yang mengatakan kalau Ka’bah merupakan candi peninggalan Hindu kuno dari wangsa Gupta yang dipimpin oleh Vikramaditya (Chandragupta II) adalah pernyataan yang SANGAT NGAWUR dan bertentangan dengan fakta sejarah.
QS 61:8 Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya."
QS 9:32 "Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai".
MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN-NYA
Sekarang kita lihat seperti apa sih agama contekan pagan Hindu?
KRISTEN PAGANISME BERKEDOK AJARAN YESUS
- Trinitas ini sesungguhnya merupakan adopsi dari agama pagan yang sangat populer pada saat itu, yaitu:
1. Ajaran Trinitas di Mesir: Iziris, Auzuris, dan Huris.
2. Ajaran Trinitas di India: Brahma, Wisynu, dan Syiwa.
3. Ajaran Trinitas di Yunani: Zeus, Poseidon, dan Pedos.
4. Ajaran Trinitas di Romawi: Jupiter, Nipton, dan Pluton.
- Hari beribadah dilakukan pada SUN-DAY (minggu)
- Yesus, Mithra, Osiris, Baachus mati utk Menebus dosa manusia
- Salib kristen meniru salib mesir yg disebut 'CRUX ANSATA'
- Vatikan menggambarkan tuhan bapa amat sangat mirip dgn Zeus
- Orang-orang Romawi merayakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran dewa matahari, Natalis Solis Invicti (“Kelahiran Matahari Yang Tak Terkalahkan”), dan pada akhirnya para pendeta pagan romawi yg kelak menjadi pendeta vatikan menetapkan tanggal 25 desember sbg hari kelahiran yesus. Adakah bukti Yesus lahir 25 Desember???
Yesus terlahir dalam lingkungan Yahudi. Bahasa yg digunakannya adalah bahasa Ibrani. Tapi kenapa kitab-kitab perjanjian baru (Injil) hampir seluruhnya ditulis dalam bahasa Yunani ?. Seharusnya, kitab-kitab tsb ditulis dalam bahasa Ibrani, karena bahasa inilah bahasa yg digunakan oleh kaum Yahudi, kaum Yesus sendiri. Ini menunjukkan, bahwa agama Kristen, berkembang dalam kebudayaan Yunani. Sedangkan kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu.
Dyaus dalam bahasa Sanskerta atau Zeus dalam bahasa Yunani, sampai sekarang tetap tidak berubah. Nama ini dioknumkan menjadi Zeus Pater atau Jupiter dalam kepercayaan Yunani, atau Zupitri dalam bahasa Sanskerta, sebagai Tuhan Bapak. Zeus = Dyaus = Theos = Tuhan, sedangkan Pater=Bapak=Pitar.
Dalam Hinduisme, Tuhan dioknumkan sebagai Bapak (Zupitri), yaitu Brahma. Wisnu, yg merupakan oknum kedua adalah Anak Tuhan., yg dapat menjelma menjadi manusia dalam bentuk Krisna dan Rama. Sedangkan Shiwa, adalah Roh Suci. Dari kenyataan ini dapat kita lihat persamaan yg sangat akurat dengan Trinitas.
Dalam Bhagavad Gita (Nyanyian Tuhan), pada ayat ke-14, dalam Kitab yang sama, Krishna bersabda kepada Arjuna :
Karena aku adalah Tuhan
Dalam tubuh ini
Kehidupan abadi
Tak akan musnah
Aku adalah kebenaran
Dan kebahagiaan selama-lamanya
Adakah Anda melihat persamaan makna dgn salah satu ayat dalam Injil...?
Siapakah Krishna….?. Krishna adalah penjelmaan Dewa Wishnu, melalui manusia biasa, Devanaki. Hal ini persis sama dengan dgn Yesus, yg diyakini oleh umat Kristen, sebagai Tuhan, yg dilahirkan oleh perempuan manusia bernama Maria.
Kelahiran Yesus, diriwayatkan sama dengan kelahiran Krishna. Kelahiran Krishna digambarkan dalam Athar Veda, salah satu Kitab Suci Hindu sebagai berikut :
Pada suatu malam, waktu raja Kansa tak dapat tidur, berdirilah baginda diteras istananya, digerakkan oleh suatu kekuatan gaib. Ia melihat bintang bergerak dan sinarnya jatuh ke Bumi. Ia bertanya kepada istrinya, Nysumba (seorang ahli sihir, pemuja Dewi Kali, yaitu dewi kerinduan dan kematian), tapi Nysumba tidak mengetahuinya. Maka dipanggillah Brahmana-Brahmana (Pendeta-Pendeta Hindu), untuk melihat bintang itu dan menceritakan kebenarannya. Pendeta-pendeta Hindu tsb, lalu menceritakan, bahwa itu adalah pertanda turunnya Tuhan ke dalam tubuh manusia yang dikandung oleh Devanaki, anak saudara perempuan baginda raja sendiri. Anak yg dikandung itulah yg akan menjadi Tuhan di dunia, raja dunia.
Bandingkanlah riwayat ini dengan riwayat kelahiran Yesus, dalam Injil Matius, yg ditandai dengan bintang yg cemerlang yg bergerak, dan berhenti diatas tempat dimana Yesus dilahirkan.
Karena riwayat kelahiran Krishna, jauh lebih tua dari riwayat kelahiran Yesus, sedangkan Injil yg berkembang adalah Injil berbahasa Yunani, dimana kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu, maka apa yg dapat kita simpulkan dari kenyataan ini………?.

 


Menjawab Fitnah Faithfreedom


FITNAH NABI MUHAMMAD MENIPU PEDAGANG UNTA

 Oleh :Hanina Syahiedah & Id Amor
Ketika kebencian dan kedengkian lebih menguasai pikiran dan hati,maka apapun terlihat olehnya adalah serba buruk dan negatif,bahkan apa yang mereka simpulkan terbalik 180 derajat dari Fakta yang ada.

Salah satu contoh bagaimana Kebencian dan kedengkian menguasai pikiran para penghujat dan penggugat Islam adalah mereka berusaha mencari pembenaran terhadap apa yang mereka simpulkan.

dan dalam topik ini Para penghujat Islam menjudge Nabi Muhammad saw sebagai orang yang menipu Pedagang Unta dengan menggunakan dasar tuduhan hadist ini:
Sahih Bukhari Volume 003, Book 047, Hadith Number 780. Sahih Bukhari Book 47.. Nabi mengambil unta usia khusus dari seseorang secara kredit. Pemiliknya datang dan menuntut kembali (kasar). Nabi berkata, "Tidak diragukan lagi, dia yang berhak, bisa menuntutnya." Lalu Nabi memberinya unta tua dari untanya dan berkata, "Yang terbaik diantara kamu adalah dia yang membayar kembali utang-utangnya dengan cara yang paling tampan."..


Hujatan ini beredar luas diberbagai forum diskusi,dan seringkali disampaikan oleh kalangan misionaris Kristen

Tanggapan Kami:

1.Menjawab tuduhan tersebut maka langkah pertama yang kita lakukan adalah melakukan pengecekan terhadap Dasar argumentasi yang dijadikan bukti hujatan mereka


Hadist yang dijadikan sandaran adalah terjemahan Hadist dengan menggunakan Bahasa Inggris terjemahan Muhsin khan  kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.

Salah satu persoalan serius dari Terjemahan Muhsin Khan adalah tidak menyertakan Hadist dengan bahasa aslinya, dan terjemahan Muhsin Khan tersebut beredar luas di Dunia maya,salah satunya adalah yang ada di situs ini http://www.cmje.org/religious-texts/hadith/bukhari/047

maka dalam memahami hadist hadist terjemahan Muhsin Khan tersebut perlu sekali melihat Hadist dengan menggunakan bahasa Aslinya, dan Situs yang menampilkan Hadist terjemahan Muhsin Khan dan menyertakan bahasa Aslinya adalah www.sunah.com

dan terkait pembahasan tentang Sahih Bukhari Volume 003, Book 047, Hadith Number 780 dan sekaligus membaca hadist dalam bahasa Asalnya bisa kita lihat di


http://sunnah.com/bukhari/51

The Prophet took a camel of special age from somebody on credit. Its owner came and demanded it back (harshly). The Prophet said, "No doubt, he who has a right, can demand it." Then the Prophet gave him an older camel than his camel and said, "The best amongst you is he who repays his debts in the most handsome way."

حَدَّثَنَا ابْنُ مُقَاتِلٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ، أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ أَخَذَ سِنًّا فَجَاءَ صَاحِبُهُ يَتَقَاضَاهُ فَقَالَ ‏"‏ إِنَّ لِصَاحِبِ الْحَقِّ مَقَالاً ‏"‏‏.‏ ثُمَّ قَضَاهُ أَفْضَلَ مِنْ سِنِّهِ وَقَالَ ‏"‏ أَفْضَلُكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً ‏"‏‏.‏

dan untuk terjemahan Bahasa Indonesia Hadist tersebut kita bisa lihat di lidwa.org

yaitu Hadist Bukhori no 2418

 (BUKHARI - 2418) : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Muqatil telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Salamah Kuhail dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa pernah Beliau mengambil seekor anak unta lalu datang pemiliknya menagih. Orang-orang pun memberi komentar yang negatif terhadap orang yang menagih itu. Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya bagi pemilik kebenaran boleh menyatakan terus terang keinginannya". Lalu Beliau membayar dengan anak unta yang umurnya lebih tua daripada unta orang itu lalu bersabda: "Sesungguhnya yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik menunaikan janji."
 http://sunnah.com/bukhari/51

2.Kita perlu baca juga hadist hadist lain yang menceritakan kisah tersebut


Selain hadist di atas kita bisa ,Hadist lain yang menceritakan kisah yang sama adalah Hadist Hadist berikut ini

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – سِنٌّ مِنَ الإِبِلِ فَجَاءَهُ يَتَقَاضَاهُ فَقَالَ – صلى الله عليه وسلم – « أَعْطُوهُ » . فَطَلَبُوا سِنَّهُ ، فَلَمْ يَجِدُوا لَهُ إِلاَّ سِنًّا فَوْقَهَا . فَقَالَ « أَعْطُوهُ » . فَقَالَ أَوْفَيْتَنِى ، وَفَّى اللَّهُ بِكَ . قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً »

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: “Nabi mempunyai hutang kepada seseorang, (yaitu) seekor unta dengan usia tertentu. Orang itupun datang menagihnya. (Maka) beliaupun berkata, “Berikan kepadanya” kemudian mereka mencari yang seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang lebih berumur dari untanya. Nabi (pun) berkata: “Berikan kepadanya”, Dia pun menjawab, “Engkau telah menunaikannya dengan lebih. Semoga Allah SWT membalas dengan setimpal”. Maka Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian (hutang)”. (HR. Bukhari, II/843, bab Husnul Qadha’ no. 2263.)

وعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ فِى الْمَسْجِدِ – وَكَانَ لِى عَلَيْهِ دَيْنٌ فَقَضَانِى وَزَادَنِى

Dari Jabir bin Abdullah r.a ia berkata: “Aku mendatangi Nabi SAW di masjid, sedangkan beliau mempunyai hutang kepadaku, lalu beliau membayarnya dam menambahkannya”. (HR. Bukhari, II/843, bab husnul Qadha’, no. 2264)

Dalam riwayat lain dapat diketahui berapakah ”usia tertentu” unta yg dimaksud dalam Hadist di atas ketika Rasulullah meminjamnya adalah 1 tahun, silahkan baca hadist berikut ini:

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, “Nabi pernah mempunyai hutang seekor unta berumur satu tahun pada seseorang. Kemudian orang itu datang menagih hutang padaRasul. “Bayarlah hutangku padanya”, kata Rasul pada sahabat. Para sahabat lalu mencari unta yang dimaksud, tetapi mereka hanya menemukan unta yang umurnya lebih tua.“Berikan saja unta itu” perintah Rasul pada sahabat. “Engkau telah melunasi hutang padaku, mudah-mudahan Allah menyempurnakan engkau ya Rasul.” Lalu Rasul bersabda,“Sesungguhnya orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik dalam melunasi hutangnya.” (HR. Bukhari, hal. 2393, HR. Muslim, hal. 4084)

3.Kita kaji subtansi hadist hadist di atas secara kronologis dan ringkas :


==>A.Rasulullah berhutang sebuah Unta kepada Seseorang

==>B.Usia Unta tersebut umurnya sekitar 1 tahun
Perhatikan bagian Hadist ini :

“Nabi pernah mempunyai hutang seekor unta berumur satu tahun pada seseorang. Kemudian orang itu datang menagih hutang pada Rasul.

==>CPengutang menagihnya

==>D.Tindakan penagih tersebut dinilai negatif oleh orang orang yang menyaksikan kejadian tersebut

Perhatikan Bagian Hadist ini :

Orang-orang pun memberi komentar yang negatif terhadap orang yang menagih itu


==>E.Rasulullah menanggapi Penilaian negatif terhadap penagih tersebut dengan menyampaikan bahwa pemberi utang punya hak untuk menyampaikan keinginannya



Perhatikan bagian Hadist ini :
Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya bagi pemilik kebenaran boleh menyatakan terus terang keinginannya"

==>F.Rasulullah berusaha membayar hutang dengan unta yang umurnya sama tetapi pada saat itu tidak ditemukan unta yang memiliki umus yang sama.

Perhatikan bagian Hadist ini :

beliaupun berkata, “Berikan kepadanya” kemudian mereka mencari yang seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang lebih berumur dari untanya. Nabi (pun) berkata: “Berikan kepadanya”


==>G.Pemberi utang tidak komplain tetapi justru mendo'akan Rasulullah,artinya Pemberi Utang SANGAT PUAS terhadap pembayaran yang dilakukan Rasulullah.


:

“Engkau telah melunasi hutang padaku, mudah-mudahan Allah menyempurnakan engkau ya Rasul”

Di sana jelas bahwa si pemilik unta berterimakasih kepada Rasulullah bahkan mendoakan rasulullah, mungkinkah jika Rasulullah mengembalikan unta dalam keadaan yang lebih buruk daripada ketika dipinjam orang meminjami akan berterimakasih??? Kenapa orang tersebut tidak protes atau marah??? Jelas sudah, unta yg dikembalikan oleh Rasullah adalah unta yg lebih baik kondisinya dibandingkan ketika rasulullah berhutang unta.

==>H.Rasulullah menyampaikan pengajaran tentang BAGAIMANA MEMBAYAR HUTANG YANG BAIK



Perhatikan  bagian hadist yg berbunyi:

Maka Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian (hutang)”

Apa mungkin jika Rasulullah mengembalikan unta dengan kondisi lebih buruk tapi beliau berani bersabda seperti itu???

Padahal peringatan Allah sangat jelas dalam Alqur’an tentang dilarangnya orang yang mengatakan suatu nasehat tapi dia sendiri tidak menjalankannya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?

كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُوا۟ مَا لَا تَفْعَلُونَ

Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (QS. Ash-Shaaf:2-3).


Dengan menggunakan Analisa obyektif dan hati yang bersih memperhatikan Hadist tersebut TIDAK ADA UNSUR PENIPUAN tetapi justru memberikan pengajaran bagaimana membayar hutang yang baik.

4.Mengkaji tentang Unta yang baik berdasarkan umurnya


Jika Jawaban yang mengacu dengan memperhatikan secara kronologis dan memperhatikan secara seksama masih belum memuaskan, kita kaji tentang Unta yang baik berdasarkan umurnya

Apakah unta yg berumur 1 tahun adalah unta yg terbaik ??
Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


لاَ تَذْبَحُوا إِلاَّ مُسِنَّةً إِلاَّ أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنَ الضَّأْنِ “

Janganlah kalian menyembelih (hewan qurban) kecuali musinnah. Kecuali bila kalian sulit mendapatkannya, maka silakan kalian menyembelih jadza’ah dari kambing domba.” (HR. Muslim no. 1963)

Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ketentuan tentang umur hewan qurban yaitu musinnah.

Musinnah pada unta adalah yang genap berumur 5 tahun dan masuk pada tahun ke-6. Demikian yang dijelaskan oleh Al-Ashmu’i, Abu Ziyad Al-Kilabi, dan Abu Zaid Al-Anshari. Musinnah pada sapi adalah yang genap berumur 2 tahun dan masuk pada tahun ke-3. Inilah pendapat yang masyhur sebagaimana penegasan Ibnu Abi Musa. Ada juga yang berpendapat genap berumur 3 tahun masuk pada tahun ke-4. Musinnah pada ma’iz (kambing jawa) adalah yang genap berumur setahun. Begitu pula musinnah pada dha`n (kambing domba). Demikian penjelasan Ibnu ‘Utsaimin dalam Syarh Bulughil Maram (6/84). Lihat pula Syarhul Kabir (5/167-168) karya Ibnu Qudamah rahimahullahu.

Jadi jelas, jika Rasulullah mengembalikan Unta dengan usia lebih tua dari unta yg berumur 1 tahun, bukan menipu atau malah merugikan si pemilik unta tapi malah menguntungkan, unta yg berumur 1 tahun malah masih dikategorikan unta yg masih kecil, tidak terlalu baik untuk dijadikan kendaraan apalagi dijadikan hewan kurban karena belum mencapai usia musinnah. (*)



Menjawab Fitnah Faithfreedom


FITNAH ADA AYAT SETAN DI AL QURAN


 
Sumber dari klaiman “Ayat-ayat Setan” adalah at-Tabari dan Ibn Sa’d,mereka adalah narasumber Muslim ternama pada masa awal dalam hal uraian Qur’an dan Sejarah Islam .

Nah kurang lebih begitulah kira-kira potongan kalimat yang biasa diucapkan orang Kristen untuk menguatkan argumen mereka bahwa “Ayat-ayat Setan” memang ada.

Lalu pertanyaannya sekarang mana dan dimana pernyataan Ibn Jarir al-Tabari dan Ibn Sa’d yang 
mengatakan bahwa mereka adalah narasumber atas kasus “Ayat-ayat Setan”? ini adalah sangat bertentangan, yang pada kenyataannya mereka hanya menyambung kisah atas kisah disampaikan kepada mereka.Al-Tabari menyebutkan apa yang dinamakan “Ayat-ayat Setan” dalam kitab Tarikhnya. Beliau menjelaskan dalam pendahuluan kitab Tarikhnya:

Sebab itu,jika saya menyebutkan suatu hal dalam buku ini berkenaan sebuah laporan perihal orang-orang di masa lalu,jika pembaca atau pendengar menemukan celaan yang tidak dapat disetujui dikarenakan mereka mengetahui dan faham tidak ada aspek kebenaran dan tidak pula ada pokok yang faktual didalamnya,maka buku ini tidak seharusnya dihubungkan kepada kami namun kepada orang-orang yang menyampaikannya kepada kami dan kami hanya menyampaikan (dalam buku ini) seperti apa yang disampaikan kepada kami.

Jadi,al-Tabari tepat dalam menunjukkan kejadian-kejadian dalam bukunya menurut etika penyusunan kejadian atas apa yang dia dapat (dari kisah-kisah tsb).Lalu apakah beliau dapat dijadikan pijakan atas klaiman “Satanic Verse “ini?al-Tabari dengan tegas menolak untuk bertanggung jawab atas kritik sejarah yang ditujukan kepada bukunya kelak.Oleh karenanya kisah-kisah palsu didalamnya TIDAK BISA di pertalikan atau dihubungkan padanya.

Perihal “Ayat-ayat Setan” disampaikan oleh al-waqidi kepada Ibn Sa’d,dan Ibn sa’d adalah asisten atau sekretaris al-Waqidi dan juga dianggap HANYA berperan dalam penyampai berita belaka dalam konteks menyebutkan text dan isnadnya. Berkenaan dengan 2 sejarawan ,al-Waqidi dan Ibn Sa’d, sarjana kontemporer, Tarif Khalidi menjelaskan:
 
Waqidi adalah senior dari Ibn Sa’d.Ibn Sa’d adalah sebagai “Katib al-Waqidi” dan juga sebagai sekretaris dan editor al-Waqidi dan bahan-bahan yang dia kumpulkan dan kemudian dia jelaskan.
Dengan kata lain bahkan al-Waqidi maupun Ibn Sa’d bukan saksi mata atas turunnya wahyu yang di sebut “Satanic Verses”,pada kenyataannya mereka hanyalah sebagai perawi (penyampai berita).
Adalah rahasia umum bahwa:

…Waqidi juga disalahkan atas kesalahannya dalam penempatan dan kehilangan isnad dalam penilaian ketat para praktisi ilmu Hadis…

Sekarang saya akan menuliskan “mengapa Muslim masa sekarang menolak dengan mudah kisah yang di bawa oleh 2 penulis diatas”. Dimulai dengan penjelasan kaum Muslim dimasa lalu yang menolak isu-isu tersebut. Perkara ini didunia Muslim bukan perkara baru. Michale Fischer dan Mehdi Abedi, membahas dan juga mengomentari ayat-ayat setan ini:

Kisah bahwa Muhammad (saw) memakai bisikan setan ditolak hampir oleh semua pakar. Namun fakta bahwa masalah ini tetap bertahan hanya sebagai subjek dari diskusi dan tuduhan para misionaris secara kontinue dari tiap generasi yang membuat isu ini tetap eksis.

Karena isu itu di tolak oleh hampir semua pakar,lalu apakah Muslim tidak dibenarkan dalam menolak kisah yang berhubungan dengan “ayat-ayat setan”?

Dan juga saya akan menulis riset yang dikerjakan seorang orientalis John Burton,yang juga adalah pengekor kedua orientalis ternama Muir dan Watt,mengomentari masalah ini:

Keberadaannya oleh karena didorong motiv teori yang dipaksakan atas penemuan hadis-hadis yang tidak populer ini. Jika ditemukan kesalahan dikarenakan hadis2x ini diangkat kepermukaan, dan tidak perlu pencarian lebih lanjut yang detail bahwa hadis-hadis tersebut tidak punya back-geround historis.
Nah sekarang kita beranjak kepada argumen Kaum Muslim dan penjelasannya mengenai ayat-ayat setan.

2. Ayat-ayat setan dan argumen kaum Muslim.
Pada bagian ini kami akan menguji komplain Missionaris Kristen.
Tapi sepertinya jawaban-jawaban dari cendikiawan Muslim akan hal ini susah untuk ditemukan ,apalagi oleh para Missionaris.

Saya bertanya-tanya apa para Misionaris pernah membaca literatur ,dari Muslim modern maupun klasik atas bahasan ini. Sebelumnya kita telah membaca (diatas) bahwa menurut Michael Fischer dan Mehdi Abedi hampir semua pakar Muslim menolak hadis-hadis ayat-ayat setan. Mereka menolak bukan tanpa alasan atau argumen! Dalam literatur modern, ada sejumlah salinan hasil karya para Muslim yang berkenaan dengan “ayat-ayat Setan”.

Salah satu yang terkenal diantara mereka adalah 2 buku dari Abu A’la Mawdudi yaitu Tahfim al-Qur’an (1972) dan Sirat-i Sarwar-i‘Alam (1979).yang secara kritis menguji semua aspek dari riwayat dan mengevaluasi tulisan-tulisan cendikiawan Muslim generasi awal atas kasus ini secara detail dan eksplisit. Dan juga hasil karya Sayyid Qutb (Fi Zilal al-Qur’an) dan M.H.Haykal (The Life of Muhammad). Zakaria Bashier dalam bukunya The Makkan Crucible, juga membahas masalah ini secara komprehensif dan faktual.
Juga disebutkan dalam Appendix (tambahan) 2 dalam bukunya Zakaria Bashier sebuah artikel “The Satanic Verses and The Orientalists” (A Note on The Authenticity Of The So-Called Satanic Verses), di bawah ini adalah versi yang telah di revisi dari artikelnya yang pernah di terbitkan dalam surat kabar Hamdard Islamicus:

Al-Tabari, Ibn Sa’d dan beberapa penulis Muslim telah menulis bahwa Nabi Muhammad saw di bawah inspirasi Setan ketika menambahkan 2 ayat dalam Surah an-Najm (53):

Nabi didduga keras mengumandangkan ini bersamaan dengan ayat-ayat dari surah an-Najm dalam doanya. Kaum Musryikin Mekah yang berada disekitar Ka’bah saat itu bergabung bersamanya (saw) dalam doa tsb karena Nabi memuja tuhan-tuhan mereka untuk memenangkan hati mereka. Kejadian tersebut akhirnya mencapai Abyssina (Dinasti Kristen kuno/Etiopia) tempat di mana sebagian kaum Muslim mengungsi akibat penyiksaan kaum Musrikin dan akhirnya sebagian dari mereka kembali ke Mekah di bawah penahanan kaum Musrikin setelah diyakini bahwa kaum Musrikin tidak akan lagi menyusahkan Nabi saw dan pergerakan Islam.

Rasullah saw pada hari yang sama dan memperingatkan atas kesalahan yang beliau lakukan dengan melantunkan ayat-ayat yang sekalipun tidak pernah di wahyukan kepadanya. Dan hal tersebut sangat mengkhawatirkan nabi saw dan membuatnya risau. sebagai “peneguran” kepada Nabi saw, Allah SWT mewahyukan ayat-ayat berikut dari surah al-Isra yaitu (Qs 17:73)

Dan sesungguhnya mereka hampir mamalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia. (QS. 17:73)

Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati) mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka. (QS. 17:74)

kalau terjadi demikian, benar-benarlah, Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami.
(QS. 17:75)

Hal itu membuat Rasullah saw merasa sangat bersalah sampai akhirnya Allah swt mewahyukan ayat dari Surah al-Hajj yang menghibur dan sebagai penghibur: [Qur’an 22:52]

Hal diatas adalah intisari dari riwayat yang di tulis oleh al-Tabari dan beberapa penulis Muslim lain yang sering di gunakan oleh missionaris Kristen. Kisah tersebut menyatakan secara langsung dan tidak langsung bahwa Rasullah saw dan sahabat-sahabat radiyallahu anhumma memakai dan menempatkan “ayat-ayat setan” sebagai wahyu resmi dari Allah SWT, jika tidak maka tidak seorangpun yang menerimanya.

Mari sekarang kita menguji riwayat dan isinya, dipandang dari bukti internal dan eksternal dan mengevalusinya pada kriteria basik atas kritirisasi historik. Oleh karena itu saya harus melihat urutan kronologis dari riwayat tersebut dan menetapkan apakah atau tidak sama sekali perincian dari kisah itu terhubung dalam satu periode dan saling berhubungan. Diperlukan perhatian khusus untuk menentukan periode-periode dari pem-wahyuan dari 3 ayat-ayat yang di sebutkan diatas, yang nantinya malah akan mensyahkan atau memberatkan riwayat tersebut.

Dengan mudah dapat dikumpulkan dari riwayat atas insiden pengumandangan “Satanic Verses” dan kelemahan dari konsekuensi para kuffar di sekitar Ka’bah setelah sejumlah kaum Muslim pindah ke Abyssinia. Perpindahan, menurut sumber yang dapat dipercaya, terjadi dibulan Rajab tahun ke-5 setelah panggilan kenabian di gua Hirah atau sekitar 8 tahun sebelum Hijrah ke Madinah. Oleh karena itu insiden tersebut pasti terjadi mendekati hari tersebut atau jauh setelah migrasi ke Abyssinia.

Ayat-ayat dari surah al-Isra (17:73-75) yang di wahyukan, menurut riwayat diatas sebagai “teguran” kepada Rasullah saw yang diduga keras mengumandangkan ayat-ayat setan, namun pada kenyataannya tidak di wahyukan SAMPAI SETELAH KEJADIAN MI’RAJ ATAU PERJALANAN ISRA’ MIJRAJ, menurut sumber-sumber historis terjadi tahun ke-10 atau ke-11 dari peristiwa gua Hirah (penugasan ke-Nabian) sekitar 2 atau 3 tahun sebelum Hijrah keYastrib (Madinah).

Jika begitu ,maka secara tidak langsung riwayat diatas mengatakan “ayat-ayat setan” tidak terdeteksi atau tidak di gubris sama sekali selama 5 atau 6 tahun sampai akhirnya turun ayat “teguran” yaitu al-Isra (17:73-75) jika hal itu adalah sebuah kesalahan fatal yang menyebabkan tersebarnya ayat-ayat dari inspirasi setan selama tahunan? Yang padahal teguran atas kesalahan yang lebih ringan dari Rasullah saw mendapat respon hanya dalam hitungan hari (dalam kasus Insya Allah) dan juga menimbang betapa responsifnya Allah SWT atas masalah-masalah yang terjadi dikalangan umatNya.

Apakah orang yang berfikiran sehat akan percaya penyisipan terjadi hari ini dan peneguran baru di buat 5 atau 6 tahun kemudian dan pengganti baru atas ayat setan yang diduga disisipkan baru di umumkan secara publik setelah 9 tahun kemudian?

Ayat yang relefan atas surah al-Hajj (22:52) menurut komentator Quran diwahyukan ini ditahun pertama Hijriah, sekitar 8 atau 9 tahun setelah insiden itu dan sekitar 2.5 tahun setelah surat 17:73-75 (yang di kenal ayat “peneguran”). Mungkinkah orang yang faham Quran baik dari sisi sejarah dan pemwahyuannya ,dapat mengerti dan menjelaskan bagaimana ayat sisipan atas insiden satanic verse di “izinkan” dan dibiarkan selama 5 tahun dan juga ayat tandingan tidak men-nasakh-nya sampai 9 tahun kemudian?

Implikasi dari argumen ini dikarenakan ayat-ayat nasakh di turunkan setelah 9 tahun kejadian tersebut., jadi berarti selama 9 tahun Muslim ditanyai mengenai perantaraan Lat, Manat dan Uzza! Dengan kata lain hasil kemusrykan sekaligus/secara ikhlas/sama sekali palsu dari kepercayaan monoteis yang dikompromikan. Oleh karenanya mewah untuk mengusulkan bagaimana bisa mungkin Muslim di tanyai ketelibatan Lat, Uzza dan Manat selama hampir 1 dekade (masa 10 tahun).

Sekarang mari kita melihat bukti internal. Dikatakan riwayat penyisipan bisikan Setan terjadi dalam surat an-Najm (53-19) yang menyejukkan penyembah berhala dan sebagai langkah persahabatan dan niat baik. Mereka semua membungkuk hormat pada Rasullah saw. Untuk mengomentari riawayat tersebut adalah penting untuk membaca ayat-ayat dalam Qur’an, menjawab apa yang diduga keras sebagai “ayat-ayat Setan”, dan menemukan apa sebenarnya yang dimaksudkan atau disampaikan ayat tersebut:

Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al-Lata dan Al-Uzza, dan Mana yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)? Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Rabb mereka. (QS. 53:19-23)

Jika membaca ayat yang diduga sebagai “ayat-ayat setan” diatas. Sulit dimengerti bagaimana Allah SWT sekaligus memberi pujian dan diayat kemudian mencelanya. Juga sangat sulit dicerna bagaimana para pemimpin-pemimpin Quraisy menyimpulkan bahwa Muhammad saw membuat langkah damai atau berkompromi dan sedang mengadopsi kebijaksanaan memberi dan menerima dengan kaum Musrykin.
 
Menarik kesimpulan dari ragam laporan berhubungan dengan riawayat tersebut, Watt menyarankan bahwa:”
…pada suatu waktu Muhammad mengumandangkan secara umum ayat-ayat Setan sebagai bagian dari Qur’an; adalah tidak mungkin riwayat tersebut ditemukan kemudian oleh Muslim atau de selinapkan kepada mereka oleh NonMuslim. Dan kedua, kemudian Muhammad mengumumkan bahwa ayat-ayat ini bukan bagian Qur’an.

3. kesimpulan
Jelas sudah bahwa riwayat diatas adalah konyol dan tidak lulus seleksi dari bukti dan kritik eksternal maupun internal. Dan lebih jelas lagi didalam Qur’an adalah MUSTAHIL bagi nabi saw untuk menerima apapupun didalam Qur’an dari sumber selain Allah SWT.

Dan sangat disayangkan ahli sejarah terkemuka seperti al-Tabari mengisahkan riwayat ini dalam Tarikh al-Umam wal-Muluk tanpa mencantumkan komentar apapun mengenai ke-otentikannya atau ulasan yang kritis selain HANYA menyebutkan bahwa dia tak lain hanya sebagai penyampai dari apa yang dia dengar. Walaupun begitu ada keuntungan yang dapat di ambil dalam hal metodologi (lihat bahasan di bawah) juga resiko. Para Misionaris Kristen mendapat keuntungan besar dalam hal ini dan mencoba membuat “sesuatu” suprais dengan membuat riwayat ini menjadi heboh dengan mentitlekan sebagai “Ayat-ayat Setan”.

Yang pada kenyataannya baik al-Tabari maupun Ibn Sa’d dan lain-lain mencatat riwayat ini dalam karyanya dan mereka sama sekali tidak membuktikan bahwa riwayat ini benar, dan para Muslim ditantang oleh para Misionaris yang kegirangan:

Muslim masa sekarang yang menolak riwayat dari penulis-penulis ini sebagai riwayat palsu dan tidak punya dasar historik setidaknya harus menjawab pertanyaan :”mengapa orang-orang yang bereputasi spt al-Tabari dan Ibn Sa’d memalsukannya?”,

Masalah ini bukanlah hal baru jauh sebelum Missionaris masa sekarang membuka mulut2x mereka mengajukan pertanyaan tsb mulut-mulut para ahli kitab (pra Nabi) jauh sebelum mereka juga mempertanyakan hal yang sama. Namun masalahnya jawaban-jawaban dari para Muslim klasik susah didapat sacara umum.

Saya sudah memaparkan melalui artikel ini secara historis, kronologi maupun kredibilitas pengakuan al-tabari dan Ibn Sa’d sendiri.

Ayat-ayat Setan didalam Quran hanyalah sebuah tuduhan palsu.


Wassallam.
sumber: islamiyah on Wordpress