NABI MUHAMMAD & WARAQAH bin NAUFAL
Waraqa adalah salah satu dari empat orang
yang meninggalkan agama berhala Mekkah seperti yang ditulis dalam
artikel ini, dalam pencarian dasar ajaran Hanif (millah Ibrhaim) dan
kembali menjadi Kristen. Meskipun beliau dipercaya sebagai sumber
informasi atas al-Quran. Sejumlah missionaries mengandalkan hadis yang
diriwayatkan dalam Sahih al-Bukhârî:
Diriwayatkan oleh ‘Aisha(R): Volume 4, Kitab 55, Nomor 605:
“….Nabi kembali kepada Khadidjah disaat jantungnya berdetak dengan cepat. Lalu, Khadidjah membawanya kepada Waraqa bin Naufal, seorang nasarah dan yang seorang pembaca Injil dalam bahasa Arab. Waraqa bertanya (kepada nabi),”Apa yang kamu lihat?” Di saat nabi menceritakannya, Waraqa menjawab, “Itu adalah malaikat yang sama Allah utus kepada Musa. Andai aku masih hidup hingga engkau menerima wahyu, pastilah aku akan mendukungmu sekuat tenaga.”
“….Nabi kembali kepada Khadidjah disaat jantungnya berdetak dengan cepat. Lalu, Khadidjah membawanya kepada Waraqa bin Naufal, seorang nasarah dan yang seorang pembaca Injil dalam bahasa Arab. Waraqa bertanya (kepada nabi),”Apa yang kamu lihat?” Di saat nabi menceritakannya, Waraqa menjawab, “Itu adalah malaikat yang sama Allah utus kepada Musa. Andai aku masih hidup hingga engkau menerima wahyu, pastilah aku akan mendukungmu sekuat tenaga.”
Hadis lain mengatakan:
Diriwayatkan oleh ‘Aisha(R): Volume 1, Kitab 1, Nomor 3
“..Lalu Khadijah bersama beliau pergi sehingga ia membawa beliau para Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza bin Paman Khadijah. Ia seorang yang memeluk agama Nasrani pada zama Jahiliah, ia dapat menulis tulisan Ibrani., dan ia menulis Injil akan apa-apa yang dikehendaki Allah akan apa yang ditulisnya. Ia seorang yang sudah sangat tua dan telah buta. Khadijah berkata: “Wahai putera pamanku, dengarkannlah putera saudaramu!” Lalu Waraqah berkata kepada beliau: “Wahai putera saudaraku, apakah yang engau lihat?” Lantas Rasulullah saw. Menceritakan kepadanya cerita apa yang beliau lihat.” “Lalu Waraqah berkata kepada beliau: “Ini adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Musa, wahai sekiranya saya masih muda, sekiranya saya masih hidup ketika kaummu mengusirmu”.
Diriwayatkan oleh ‘Aisha(R): Volume 1, Kitab 1, Nomor 3
“..Lalu Khadijah bersama beliau pergi sehingga ia membawa beliau para Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza bin Paman Khadijah. Ia seorang yang memeluk agama Nasrani pada zama Jahiliah, ia dapat menulis tulisan Ibrani., dan ia menulis Injil akan apa-apa yang dikehendaki Allah akan apa yang ditulisnya. Ia seorang yang sudah sangat tua dan telah buta. Khadijah berkata: “Wahai putera pamanku, dengarkannlah putera saudaramu!” Lalu Waraqah berkata kepada beliau: “Wahai putera saudaraku, apakah yang engau lihat?” Lantas Rasulullah saw. Menceritakan kepadanya cerita apa yang beliau lihat.” “Lalu Waraqah berkata kepada beliau: “Ini adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Musa, wahai sekiranya saya masih muda, sekiranya saya masih hidup ketika kaummu mengusirmu”.
Waraqa adalah
seorang tua dan wafat tidak lama setelah nabi Muhammad menerima wahyu
al-Quran, sebagaimana telah jelas kita baca di hadis. Dan disaat wahyu
al Qur’ân terus nuzul (turun) selama lebih dari 20 tahun setelah
kematian Waraqah bin Nawfal, nabi Muhammad pun menerima wahyu di
tempat-tempat berbeda dan bahkan sebagian turun disaat beliau diantara
para sahabatnya. Juga, disaat ia sedang menjawab pertanyaan langsung
yang diangkat kemudian oleh Yahudi di madinah. Sebagai tambahan, kaum
Yahudi dan Musrykin Mekkah pasti akan sangat senang jika mereka
mengetahui bahwa ada seorang yang sangat berilmu yang mengajari Muhammad
al Qur’ân.
Dan sebagai penutup artikel singkat ini, ada baiknya saya kutipkan kembali pernyataan Waraqa yang mengumumkan di seluruh hadis yang diriwayatkan oleh Sahih al-Bukhârî bahwa ia akan mendukung nabi Muhammad sekuat tenaga jika ia hidup lebih lama lagi:
” Andai aku masih hidup hingga engkau menerima wahyu, pastilah aku akan mendukungmu sekuat tenaga.”
Dan sebagai penutup artikel singkat ini, ada baiknya saya kutipkan kembali pernyataan Waraqa yang mengumumkan di seluruh hadis yang diriwayatkan oleh Sahih al-Bukhârî bahwa ia akan mendukung nabi Muhammad sekuat tenaga jika ia hidup lebih lama lagi:
” Andai aku masih hidup hingga engkau menerima wahyu, pastilah aku akan mendukungmu sekuat tenaga.”
“Ini
adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Musa, wahai sekiranya
saya masih muda, sekiranya saya masih hidup ketika kaummu mengusirmu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar